I miss you, ma…

Orang bilang things are getting better in time, that’s true, tetapi sampai detik ini, i still cry for my mom. MOST OF TIME. Nobody knows. mungkin perasaan kehilangan ini, adalah my worst heartbreak, i love my mom, i really do love her. i even cried when i was writing this blog, almost a year since she passed away, tapi kebiasan-kebiasannya, candaannya dan sms-smsnya yang cerewet dan lucu, masih tetap ada di HPku sampai saat ini, hal yang paling mungkin aku lakukan adalah membaca kembali beberapa isi dari pesan singkat yang dikirimnya.  Mama nggak pernah bilang apapun sebelum dia meninggal, dia bahkan belum pernah baca novelku, dia bahkan belum mendengar secara langsung siapa pria yang paling aku suka,walaupun aku tau, dia tau, aku bahkan belum pernah mengenalkan satu orang pria-pun didepannya, waktu terasa sangat cepat, dan kenangan-kenangan bersama mama, benar-benar hanya tinggal kenangan, tidak bisa diputar kembali, atau diulang lagi, dia selalu ada dihatiku, no matter what. satu hal yang selalu aku ingat sampai detik ini, dia sudah bahagia, bukankah itu sudah cukup untuk aku? bukankah dengan kembali pada sang pemilik kehidupan membuat dia terlepas dari segala kesakitannya? mungkin juga, aku perlu waktu yang lebih panjang untuk bisa lebih tabah dan kuat, soal menerima kenyataan aku sudah menerimanya, yang aku tau dia bahagia, dia sudah bersama Bapa di surga, walaupun kadang ada banyak hal yang terjadi dihidupku, yang hanya mama yang bisa cure semuanya, hanya pelukan mama yang bisa bikin aku tenang. Sekali lagi, hidup ini mesti terus berlanjut, pertandingan mama di dunia sudah selesai, aku yang belum selesai, kalau mama bisa baca tulisanku in, cuma mau bilang, thank you ma, and till we meet again, ndut!